Jam Tangan Patek Philippe vs. Audemars Piguet, Pilih Mana?
Jam Tangan Patek Philippe dan Audemars Piguet sudah memimpin pasar jam tangan mewah selama berabad-abad. Keduanya punya sejarah tradisi yang sangat kuat, dengan tetap menjadi bisnis yang dikelola oleh keluarga sampai dengan hari ini. Kedua merek ini selalu bisa beradaptasi dengan zaman. Tapi, sebenarnya apa sih perbedaan produk dari kedua merek ini? mana yang lebih unggul? Yuk kita bandingkan!
Kualitas dan Keahlian
Patek Philippe dan Audemars Piguet, memang juara dalam hal kualitas dan keahlian pembuatan jam. Ini bukan rahasia lagi, lihat saja detail produk jam tangan mereka! Tak lama setelah berdiri, kedua merek ini sudah mahir membuat pocket watch dengan berbagai fitur, dan selanjutnya merambah ke jam tangan yang tak kalah rumit. Pada tahun 1892, Audemars Piguet bahkan telah merilis jam tangan pertama dengan fungsi minute repeater. Tak mau ketinggalan, Patek Philippe di tahun 1925 memperkenalkan jam pertama dengan perpetual calendar.
Kehebatan mereka tak berhenti di situ. Keduanya juga memasukkan beragam fitur yang kompleks ke dalam satu jam tangan. Bayangkan betapa mekanisme di dalamnya harus menyatu dengan sempurna tanpa gangguan dan harus tetap ringkas. Patek Philippe khususnya, di bidang ini tak terkalahkan, bahkan tercatat memegang beberapa rekor dunia.
Fungsi dan Teknologi
Patek Philippe dan Audemars Piguet terus menghadirkan jam tangan yang semakin canggih, tapi ini juga mempengaruhi cara pemakaiannya. Jam Patek Philippe juga perlu servis rutin setiap dua tahun untuk menjaga kinerjanya. Semakin banyak fitur, semakin jam harus terlindung dari benturan dan gangguan luar. Saat memilih, pertimbangkan kembali apakah Anda butuh jam kokoh untuk harian, seperti Royal Oak, atau jam dengan fitur unik, seperti Patek World Time, yang butuh servis profesional rutin.
Desain dan Gaya
Patek Philippe dan Audemars Piguet menawarkan koleksinya jam tangan formal nan elegan dan jam sporty untuk berbagai kegiatan. Patek dikenal dengan pendekatan desain klasik dan lembut, sementara Audemars Piguet condong ke gaya sporty yang tegas. Meski demikian, ada juga model sporty dari Patek dan jam elegan dari Audemars Piguet. Bahkan, terkadang kita akan menemukan jam yang keluar dari stereotip kedua merek ini, yang bisa jadi pilihan menarik dan unik.
Model Flagship: Royal Oak vs. Nautilus
Persamaan dan perbedaan kedua merek ini juga terlihat jelas dalam model andalan mereka, Audemars Piguet Royal Oak dan Patek Philippe Nautilus. Kedua jam ini punya kisah asal-usul yang mirip. Royal Oak dirancang untuk Audemars Piguet pada tahun 1972 oleh Gérald Genta. Ciri khasnya adalah bezel segi delapan dengan delapan sekrup heksagonal dan pola dial tapisserie. Berukuran 39 mm dan dihargai sekitar $3.000 saat itu, Royal Oak tidak hanya memiliki ukuran besar untuk era tersebut, tetapi juga jam tangan baja termahal kala itu.
Sedangkan Patek Philippe pada tahun 1976, meluncurkan Nautilus, yang juga hasil rancangan Genta. Jam tangan ini ber diameter 42 mm, bahkan lebih besar dan lebih mahal dari Royal Oak.Â
Harga dan Nilai Jangka Panjang
Soal Patek Philippe dan Audemars Piguet, harga memang bukan yang utama. kebanyakan fungsinya bisa didapat di merek lain dengan harga lebih terjangkau.Tapi dari sudut pandang emosional, Saat Anda membeli salah satu jam tangan ini, berarti Anda akan membeli kualitas terbaik yang ada, dengan sejarah lebih dari 100 tahun, dan keahlian tingkat tinggi. Kedua merek jam tangan ini, tak hanya bernilai tinggi, tapi juga cenderung harganya naik seiring waktu. Ini membuat jam dari kedua merek bisa menjadi barang koleksi dan investasi yang potensial.
Kesimpulan
Jam tangan Patek Philippe dan Audemars Piguet telah lama dinobatkan sebagai pemimpin dunia jam tangan mewah, dan posisi mereka tampaknya takkan tergantikan. Keduanya menyuguhkan teknologi canggih dan desain ikonik. Patek Philippe menjunjung tinggi tradisi, sementara Audemars Piguet condong ke gaya hidup modern dan progresif. Jika diminta memilih di antara keduanya, biarkanlah salah satu jam tangan ini yang menemukan Anda untuk melengkapi kisah dan nilai-nilai pribadi dalam sejarahnya.
