Rolex Menjadi Tuan Rumah Presiden Trump di Final U.S. Open: Diplomasi dan Strategi di Balik Jam Tangan Swiss

Rolex kembali menjadi pusat perhatian dunia ketika menjadi tuan rumah bagi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di final U.S. Open 2025. Acara ini berlangsung di Arthur Ashe Stadium, New York, dan turut dihadiri oleh CEO Rolex, Jean-Frederic Dufour, Jaksa Agung AS Pam Bondi, serta Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff. Kehadiran Presiden Trump di suite Rolex bukan hanya momen prestisius bagi brand jam tangan mewah asal Swiss ini, tetapi juga langkah strategis dalam menghadapi sengketa tarif tinggi yang diberlakukan oleh pemerintah AS terhadap barang Swiss, termasuk jam tangan mewah.
Sumber: Hodinkee

Kehadiran Presiden Trump di Suite Rolex

Kehadiran Presiden Trump diumumkan sehari sebelum final tunggal putra antara Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz. Suite Rolex sendiri biasanya digunakan untuk menjamu berbagai tamu prestisius, termasuk selebriti, retailer, klien, dan partner bisnis.

Namun, kunjungan Presiden Trump memicu perdebatan online. Selain jarang terjadi, kunjungan ini juga terkait dengan strategi diplomasi, mengingat AS telah memberlakukan tarif 39% untuk produk Swiss. Pengamanan ekstra yang dilakukan oleh Secret Service menunda awal pertandingan hampir 45 menit dan meninggalkan beberapa kursi kosong karena penonton terhambat proses pemeriksaan.

Strategi Diplomasi dan Tarif AS

Pemerintahan Trump telah menetapkan tarif 39% untuk barang Swiss, termasuk jam tangan. Tarif ini jauh lebih tinggi dibandingkan 15% untuk negara lain, sehingga menempatkan brand-brand jam tangan Swiss, termasuk Rolex, pada posisi kurang menguntungkan di pasar AS.

Untuk merespons tarif ini, beberapa brand mewah Swiss, seperti Rolex, Omega, Blancpain, Patek Philippe, dan Audemars Piguet, menaikkan harga produk di AS antara 3% hingga 10%. Kenaikan ini untuk menyeimbangkan biaya tambahan akibat tarif tinggi dan menjaga profitabilitas.

Mengapa Kehadiran Trump Penting untuk Rolex

Mengundang Presiden AS di suite Rolex bukan hanya sekadar prestise. Langkah ini memiliki beberapa tujuan strategis:

  1. Negosiasi Tarif: Kehadiran Presiden memungkinkan Rolex dan industri jam tangan Swiss menegosiasikan tarif yang lebih ramah bagi ekspor ke AS.
  2. Perlindungan Brand: Rolex memastikan citra mewah dan eksklusif tetap terjaga dengan menonjolkan keterlibatan diplomatik.
  3. Dukungan Industri Swiss: Rolex mewakili sekitar sepertiga total penjualan industri jam tangan Swiss, sehingga keberhasilan brand ini memengaruhi stabilitas sektor horologi Swiss secara keseluruhan.

Dampak Terhadap Industri Jam Tangan Swiss

Industri jam tangan Swiss bergantung pada produksi domestik, karena faktor “Swiss Made” menjadi nilai jual utama. Dengan mengekspor lebih dari 1 juta jam per tahun, Rolex adalah brand terbesar dari segi pendapatan. Pasar AS adalah eksportir tunggal terbesar untuk jam tangan Swiss.

Tindakan diplomasi Rolex dapat membantu menstabilkan hubungan perdagangan antara AS dan Swiss, memberikan peluang bagi brand-brand Swiss lainnya untuk tetap kompetitif, terutama di tengah tarif yang menantang.

Kehadiran Presiden Donald Trump di final U.S. Open sebagai tamu Rolex bukan hanya menjadi momen prestisius, tetapi juga langkah strategis untuk diplomasi dan perdagangan. Brand jam tangan Swiss ini berhasil menegaskan dominasinya di industri horologi global, mendukung ekspor, serta menunjukkan kepiawaian dalam menggabungkan prestise olahraga, strategi bisnis, dan diplomasi internasional.

Bagi penggemar jam tangan mewah yang ingin mendapatkan informasi terbaru, tips investasi, dan tren horologi, kunjungi timemaison.com—sumber terpercaya seputar jam tangan mewah dan dunia koleksi jam tangan.

Share:
Related Article