Pasar Jam Tangan Mewah: Popularitas Cartier Naik Daun, Sementara Rolex & Patek Menurun.
Harga jam tangan mewah papan atas seperti Rolex, Patek Philippe, dan Audemars Piguet sedang mengalami penurunan di pasar sekunder. Sementara itu, jam tangan mewah dengan harga menengah justru menunjukkan peningkatan performa. Cartier menjadi satu-satunya merek jam tangan mewah ternama yang mengalami peningkatan harga selama setahun terakhir di pasar sekunder. Hal ini didorong oleh semakin populernya dress watch yang lebih ramping di kalangan kolektor jam tangan.
Data yang dikumpulkan oleh Subdial, platform perdagangan jam tangan mewah asal Inggris, dan Bloomberg menunjukkan bahwa nilai indeks harga jam tangan Cartier naik 2,4% dalam 12 bulan di pasar sekunder. Merek asal Perancis ini, yang dimiliki oleh Richemont dari Swiss, mampu melampaui jam tangan dari merek-merek Swiss seperti Rolex, Patek Philippe, dan Omega yang justru mengalami penurunan harga.
Permintaan untuk jam tangan Cartier bekas, khususnya model rectangular tank dan square santos, melonjak karena para kolektor dan penggemar jam mulai melirik di luar model-model “hype” seperti Rolex Daytona atau Patek Philippe Nautilus. Selain itu, harga rata-rata jam tangan Cartier juga lebih terjangkau dibandingkan Rolex dan Patek Philippe, dengan banyak model yang bisa didapatkan di bawah $5.000.
Jika nilai indeks harga Cartier naik, nilai indeks harga untuk model jam tangan Rolex menyusut sekitar 6%. Nilai indeks harga Patek Philippe pun anjlok hampir 10%, dan nilai indeks harga jam tangan Tudor, merek yang masih merupakan saudara dari Rolex dengan harga lebih terjangkau, turun lebih dari 7%.
Merek asal Swiss, Omega, yang dimiliki oleh Swatch Group AG, mencatatkan penurunan nilai indeks harga terkecil kedua di antara nilai indeks harga merek jam tangan mewah lain selama setahun terakhir. Penurunan harga Omega hanya sekitar 2%, sementara harga beberapa model chronograph Speedmaster di pasar sekunder justru mengalami kenaikan atau setidaknya stabil.
Harga 50 jam tangan mewah paling banyak diperdagangkan berdasarkan nilainya seperti jam tangan merek Rolex & Patek Philippe kini berada di level terendah dalam tiga tahun terakhir. Ini terjadi setelah lonjakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi, yang mencapai puncaknya pada April 2022. I
Semasa pandemi, banyak orang memiliki uang ekstra karena tidak bisa bepergian atau makan di luar. Ditambah lagi dengan suku bunga pinjaman yang rendah, para spekulator berbondong-bondong membeli jam tangan Rolex, Patek Philippe, dan merek mewah lainnya pada tahun 2021 dan 2022, bertaruh bahwa harganya akan terus naik. Namun, nilai jam tangan paling diminati tersebut justru turun tajam seiring dengan kenaikan suku bunga dan penurunan nilai banyak mata uang kripto.
Analis di Morgan Stanley baru-baru ini menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa meskipun jam tangan Rolex, Patek, dan AP yang paling diminati masih diperdagangkan di atas harga retail di pasar sekunder, harga diperkirakan akan terus turun karena tingginya level pasokan.